Biarlah Saya Mati Tanpa 'Cinta'

There's so much life
I've left to live
And this fire's burning still

When I watch you look at me
I think I could find a will
To stand for every dream
And forsake this solid ground
And give up this fear within
Of what would happen if they ever knew
I'm in love with you

Demikian sebahagian ungkapan yang terkandung dalam sebuah lagu yang sungguh mengasyikkan. Sebuah luahan perasaan - tentang cinta.


Cinta sesama manusia - berlainan jantina.

Seiring dengan peredaran masa, begitu juga pengalaman hidup kita akan bertambah dari semasa ke semasa. Jaringan perhubungan juga kian meluas dan kita berpeluang mengenal lebih ramai manusia yang pelbagai sifat dan ragamnya. 

Begitu juga saya.

Pengalaman bekerja di pelbagai bidang dan tempat kerja banyak mengajar saya. Jika dulu ketika zaman pengajian, saya pernah bekerja sambilan sebagai kerani multi task, crew-counter menjual ice blended dan pan-cake, pernah bekerja sebagai juruwang di pasaraya. Kemudiannya selepas tamat pengajian, sempat pula bertugas sebagai jurutera proses dan sekarang sebagai senior eksekutif di salah sebuah kilang. Owh, jangan lupa, ketika zaman kanak-kanak saya pernah juga membantu emak dan ayah di sawah menyemai benih padi dan juga menuai padi. Semuanya itu suatu pengalaman yang sungguh berharga yang tidak mampu dibeli dengan wang.

Bercerita tentang pekerjaan saya sekarang ini. Bidang kerja saya sekarang membuka ruang kepada saya untuk mengenal lebih ramai orang, pelbagai bangsa dan agama. Dan saya percaya, Allah tidak menciptakan sesuatu untuk sia-sia, setiap apa yang saya lalui, semampu saya mencuba untuk mengutip ibrah di sebaliknya.

Saya bekerja di sini sejak Mei 2010, kiranya baru 15 bulan saya berkhidmat di sini. Dalam tempoh ini, pelbagai individu yang saya temui dan tentunya mempunyai kisah mereka yang tersendiri. Yang ingin saya kongsikan di sini tentunya adalah berkenaan dengan cinta.

Sebelum itu. Bacakan saja lirik lagu ini.. Sambungan daripada rangkap-rangkap awal entri blog ini. Lagu dendangan Celine Dion yang bertajuk "I surrender"

There's so much life
I've left to live
And this fire's burning still

When I watch you look at me
I think I could find a will
To stand for every dream
And forsake this solid ground
And give up this fear within
Of what would happen if they ever knew
I'm in love with you

'Cause I'd surrender everything
To feel the chance, to live again
I reach to you
I know you can feel it too
We'd make it through

A thousand dreams I still believe
I'd make you give them all to me
I'd hold you in my arms and never let go
I surrender

I know
I can't survive another night away from you
You're the reason I go on
And now I need to live the truth

Right now, there's no better time
From this fear, I will break free
And I'll live again with love
And no they can't take that away from me
And they will see... yeah

(I'd surrender everything)
To feel the chance, to live again
I reach to you
I know you can feel it too
We'd make it through

A thousand dreams I still believe
I'll make you give them all to me
I'll hold you in my arms and never let go
I surrender

Every night's gettin' longer
And this fire is getting stronger baby
I'll swallow my pride
And I'll be alive
Can't you hear my call?
I surrender all...

(I'll surrender everything)
(To feel the chance, to live again)
I reach to you
I know you can feel it too
We'll make it through

A thousand dreams I still believe
I'll make you give them all to me
I'll hold you in my arms and never let go
I surrender

Right here, right now
I'd give my life to live again
I'll break free
Take me, my everything

I surrender all to you
(Right now)
Right now
(I'd give my life to live again)
I'd give my life
(I'll break free, Take me)
Take me, take me
(my everything)
My everything

(I surrender all to you, right now)
Right now
(I'd give my life to live again)
I'd give my life to you baby
I'll break free, yeah free

Benarlah. Manusia sanggup melakukan apa saja demi kerana cinta. Kita bagaimana?

Sepanjang saya bekerja di sini, antara tugas saya adalah 'melayan' auditor / customer yang membuat lawatan ke kilang atau mengaudit kilang tempat kerja saya. Antara pelanggan / auditor yang datang, kebanyakannya berbangsa asing dan bukan warganegara, juga jarang yang beragama Islam.

Hari ini saya bertemu lagi dengan seorang lagi lelaki non-muslim yang mempunyai isteri berbangsa Melayu / Islam. Dan ini adalah kali yang kedua. Hati saya tersayat pilu - terkenangkan si isteri yang rela berbuat apa saja demi cinta. Entah bagaimana mereka di sana. Saya tiada sebarang gambaran. Dan berdoa agar mereka akhirnya akan kembali menganuti agama Allah.

Mungkin di negara lain, pernikahan berlainan agama 'dihalalkan' dan dibenarkan. Tapi kebanyakan pandangan melarang pernikahan campur, tambah-tambah lagi sekiranya yang tidak beragama Islam adalah si suami. 

Malah, sekiranya pernikahan berlaku ketika keduanya suami dan isteri bukan Islam, tapi setelah bernikah si isteri menganut agama Islam. Ada juga pelbagai pandangan. Antara pandangan itu ialah pernikahan mereka berdua kekal seperti sedia ada sehingga penguasa memisahkan antara mereka berdua. Dan dalam semua pandangan-pandangan ini keluasan bagi seorang faqih di zaman ini untuk memilih apa yang paling rajih, paling hampir dengan petunjuk dan paling dekat pada menyukakan wanita wanita yang telah berkahwin untuk menganut Islam tanpa rasa takut untuk berpisah dengan suami-suami mereka. [Rujukan : Fiqh Minoriti - Dr Yusuf Qardawi]

Dan saya pula bukanlah orang yang arif untuk membicarakan soal hukum.

Namun saya tetap berpegang pada asas pemilihan suami - yang pertama - pilihlah dia kerana agamanya. Bercintalah dengan dia seandainya dengan mencintainya dan dicintainya akan menambahkan lagi kecintaan kita kepada Allah swt. Seperti yang disarankan oleh Imam Al-Ghazali. Dan jauhilah cinta yang memudaratkan, yang boleh merosakkan hubungan kita dengan Allah swt.

Kuasa cinta amat luar biasa. Hanya orang yang pernah bercinta, bisa mengerti akan kehebatannya.

Bersyukur dan berbahagialah andai memiliki cinta sesama insan yang  mampu memberi kekuatan untuk menempuh segala onak dan duri dalam mengharungi kehidupan demi kebahagiaan yang abadi di akhirat. Bersyukur dan berbahagialah andai memiliki cinta yang diredhai Allah.

Namun seandainya kehebatan cinta sesama manusia itu mampu menjadi pendorong untuk kita melakukan apa saja, menjauhi suruhan Allah dan melakukan apa yang dilarang tanpa secubit rasa gentar, hingga terlupa hari pembalasan, terlupa akan panasnya api neraka, terlupa akan kemurkaan Allah swt mengundang azab yang pedih di dunia dan di akhirat - maka biarlah saya mati tanpa 'cinta' itu.

Apalah ertinya kebahagiaan dan kenikmatan yang sementara? Bukankah hidup di dunia hanyalah ibarat sebuah persinggahan....

"Ya Rabb.... Seandainya aku jatuh cinta lagi.. Jatuhkanlah cintaku ini pada dia yang mencintai-Mu ya Rahman... "